Sebagai salah satu pendiri Microsoft, sosok Paul Gardner Allen memang
tidak setenar Bill Gates. Tetapi kiprahnya di dunia bisnis tidak kalah
dari rekannya itu. Miliarder cerdas ini tak hanya merambah industri
teknologi, tetapi juga industri penerbangan, musik, dan olahraga. Dia
pun aktif dalam kegiatan sosial.
Petualangan Allen bersama Bill
Gates bermula di suatu musim dingin pada tahun 1974. Saat itu, Allen
yang baru 21 tahun membeli edisi terbaru majalah teknologi, Popular
Electronics. Isi majalah itu begitu menarik, sehingga Allen dengan
semangat menunjukkannya kepada sahabatnya, Gates.
Majalah itu mengulas soal Altair 8800, PC (personal computer) pertama di dunia. Saat itu belum ada software
apapun yang bisa dijalankan dengan Altair. Allen tahu bahwa dia dan
Gates jago dalam hal pemrograman. Tanpa pernah menyentuh Altair secara
langsung, mereka berdua menulis bahasa pemograman untuk Altair.
Kolaborasi kedua jenius ini menghasilkan BASIC.
Singkat cerita,
pada tahun 1975, Allen dan Gates mendapatkan kontrak untuk memasok BASIC
sebagai software pengisi Altair. Lahirlah Microsoft. Sejarah kelahiran
Microsoft ini dipaparkan secara lengkap oleh Allen sendiri lewat buku
berjudul Idea Man.
Bagi banyak orang, sosok Bill Gates terlihat
dominan di Microsoft. Tetapi, Allen pun memiliki peran yang tak kalah
penting dalam sejarah Microsoft. Allen bahkan bisa dibilang sebagai
'otak' atau idea man di balik sejarah perusahaan software itu.
Dengan pengetahuannya dalam soal infrastruktur pengembangan software,
Allen telah menciptakan beragam perlengkapan yang mendukung bisnis
Microsoft.
Pada tahun 1977, ketika Apple merilis komputer Apple
II yang dilengkapi dengan prosesor yang belum kompatibel dengan
software Microsoft, Allen mendapatkan ide untuk mengembangkan sebuah
kartu plug-in.
Allen dan Gates, bersama rekan mereka, Tim
Paterson dari Seattle Computer Products, lantas menciptakan Z-80
SoftCard alias Microsoft Softcard. Dengan kartu plug-in itu, software yang ditulis untuk perangkat non-Apple bisa dijalankan di komputer Apple.
Tak
hanya itu. Peran Allen juga besar dalam menciptakan kerja sama antara
Microsoft dengan IBM. Ketika IBM mencari sistem operasi untuk mengisi
perangkat komputernya, Microsoft belum memiliki sistem operasi apapun.
Saat itu, Allen dan Gates baru membuat coding dan mengembangkan
bahasa pemrograman. Sementara di Seattle, ada sebuah perusahaan
software kecil yang telah mengembangkan sistem operasi dasar, yakni
QDOS, singkatan dari Quick and Dirty Operating System.
Allen yang
memiliki kontak perusahaan itu, dengan sigap melakukan negosiasi untuk
membeli hak cipta QDOS. Microsoft lalu mengembangkan QDOS menjadi MS-DOS
(Microsoft Disk Operating System), untuk kemudian ditawarkan kepada
IBM. Komputer IBM kemudian menjadi standar dalam industri komputer,
sementara MS-DOS menjadi sistem operasinya. Microsoft semakin berkembang
dan mendapatkan profit dari kerja sama ini.
Petualangan Allen
bersama Gates di Microsoft hanya berlangsung selama 8 tahun. Pada tahun
1983, Allen mengundurkan diri dari perusahaan yang dia bangun karena 2
alasan. Pertama, dia mengidap penyakit sejenis kanker, yakni Hodgkin
lymphoma. Kedua, dia dan Gates mulai mengalami ketidakcocokan sehingga
tidak bisa bekerja sama lagi.
Selepas dari Microsoft, Allen
melakukan banyak hal. Dia membangun perusahaan investasi Vulcan Inc.,
membeli tim basket Portland Trail Blazers dan tim football Seattle
Seahawks. Allen pernah berinvestasi di America Online (AOL) dan studio
film DreamWorks. Dia juga mendirikan Allen Institute for Brain Science,
dan sebuah perusahaan penerbangan, yakni Stratolaunch Systems.
Allen,
dengan kekayaannya sebesar 15 miliar dollar AS, menempati peringkat
ke-20 dalam Forbes 400 yang dirilis oleh Majalah Forbes pada bulan
September 2012. Forbes 400 adalah daftar yang berisi 400 orang terkaya
di Amerika Serikat.
Rabu, 25 November 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar